Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Ikhlas dalam ilmu tasawuf

MATERI DAKWAH Ikhlas Dalam Ilmu Tasawuf Kehidupan yang Allah ciptakan tidak lebih sebenarnya untuk menguji siapakah diantara hamba-hamba-Nya yang paling banyak dan paling baik amalannya. Beramal adalah inti dari eksistensi (keberadaan) manusia di dunia, karena tanpa amal otomatis manusia akan kehilangan fungsi dan peran utamanya dalam menegakkan khilafah sebagai khalifah (wakil Allah)  di muka bumi. Sebagaimana di awal surah Al-Mulk ayat ke-2 Allah berfirman: اَلَّذِى خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَوةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَّهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ Artinya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. Akan tetapi, realitanya tidak cukup beramal saja, karena Allah akan menghitung  segala amal yang kita lakukan dari niat dan keikhlasannya. Tanpa ikhlas, amal seseorang akan sia-sia dan tidak berguna di hadapan Allah SWT. Dalam menafsirkan ayat diatas,  Ab

raih kemuliaan dengan berbakti kepada orang tua

Raih Kemuliaan dengan Berbakti pada Orangtua Raih Kemuliaan dengan Berbakti pada Orangtua ILUSTRASI Pria ini menggendong ibunya agar bisa melaksanakan ibadah Haji BERBAKTI kepada keduanya merupakan perintah utama ajaran Islam. Allah Ta’ala sampai mengulang-ulang perintah ini di dalam Al-Qur’an setelah perintah mentauhidkan-Nya: وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapakmu.” (An-Nisa [4]: 36). Pada ayat yang lain juga Allah Ta’alategaskan. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (Al-Isra`

Ikhlas

Allah berfirman : وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya  dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang  demikian Itulah agama yang lurus. ( QS : AL – Bayyinah : 5 ) Di dalam ayat tadi mengandung beberapa syarat untuk beramal, yaitu; mengabdi kepada Allah degan penuh keikhlasan dan cendrung kepada yang benar, ikhlas itu adalah nyawa  segala pekerjan. Kerja yang betapa besarnya bila mana tidak disertai dengan ikhlas umumnya usaha itu seperti kayu besar yang makan bubuk. Tetapi bila satu amal diangkat dengan keikhlasan walaupuan ia kecil maka keikhlasannya tadi akan memperbesar dan mempersuburnya. Ia besar bukan karena tubuhnya tetapi kebesarannya terlatak pada jiwanya. Ikhlas dari segi bahasa artinya

Lailatul Qadar

KEMULIAAN LAILATUL QADR بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ إِنَّا أَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مّنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَئِكَةُ وَالْرُّوحُ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِهِّمْ مِّنْ كُلِّ أَمْرٍ * سَلَامٌ هِىَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ * (القدر : ١-٥) وقال ابن أبى حاتم : حدثنا أبو زرعة حدثنا إبرهيم بن موسى أخبرنا مسلم يعنى ابن خالد عن ابن أبى نجيح عن مجاهد أن النبى صلى الله عليه وسلم ذكر رجلا لبس السلاح فى سبيل الله ألف شهر قال فعجب المسلمون من ذلك قال فأنزل الله عز وجبة (إنا أنزلناه فى ليلة القدر، وما أدراك ما ليلة القدر* ليلة القدر خير من ألف شهر) التى لبس ذلك الرجل السلاح فى سبيل الله ألف شهر (رواه أبو داود) Dari Imam ibnu Abi Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Khalid, dari ibnu Abu Najih, dari Mujahid, bahwa Nabi SAW menceritakan tentang seorang lelaki (zaman dahulu) y

ZAKAT FITRAH

Kultum ustadz  DESRIAL,  S. Pd. I Doa Menerima Zakat Fitrah Yang Harus Dibaca Oleh Penerima     Ketika membayar zakat fitrah, kita diwajibkan untuk membaca niat zakat fitrah.  Niat zakat fitrah berbeda-beda tergantung orang yang membayarkan zakat tersebut.  Ternyata bukan hanya si pembayar zakat fitrah saja yang harus melafalkan niat dan doa, si penerima zakat fitrah pun dianjurkan untuk membaca doa ketika menerima zakat tersebut. Bagaimana bacaan dan doa menerima zakat fitrah tersebut?  Setelah memberikan zakat fitrah, zakat akan diserahkan kepada mereka yang berhak. Mereka yang berhak menerima zakat fitrah pun ada delapan golongan, yakni  1.fakir,  2.miskin,  3.hamba sahaya, 4. gharim,  5.mualaf 6.,fisabilillah 7.bnu sabil  8.amil. Ketika menerima zakat fitrah, mereka yang berhak menerimanya disunnahkan untuk membaca doa yang baik-baik sebagai bentuk syukur.  Ada pun doanya adalah sebagai berikut. ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖ

RITV MOTIVASI DAI

PADANG -- Media online dan video livestreaming RITVone bersinergi dengan Forum Eksekutif Media (FEM) melaksanakan Pelatihan Da'i Berbasis Digital Angkatan ke-6 via zoom meeting dengan tema TANTANGAN dan PELUANG DAKWAH di Masa Covid-19, Minggu (17/05/20). Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Ada yang dari Kota Padang, Dharmasraya, Kota Pariaman, Kabupaten Agam dan lainnya. Musa Rasyidin, seorang aktivis angkatan'98 yang pernah melanglang buana dengan berbagai pergerakan di era reformasi, memaparkan tiga pointer penting yang selayaknya dilakukan para da'i di era digital saat ini. Pertama, seorang dai harus selalu memiliki obsesi baru tentang peluang dakwah secara digital dalam setiap situasi Kedua, seorang da'i harus melihat pandemi Covid 19 bukan sebagai hambatan tapi sebuah peluang yang terbuka lebar tanpa batas atau unlimited opportunity yang bisa dilakukan lewat media digital. Ketiga, ada dua alasan alasan kenapa da'i harus me